Bagaimana Saya Mengembangkan Remote Worker Indonesia — Part 9: Rehat Sejenak Tentang Kerumitan Ilmu Dunia, Relaksasi Keringanan Ilmu Akhirat
Dunia itu ilmunya njlimet: SD, SMP, SMA, S1/S2/S3/S4/../S20. Akhirat itu ilmunya ringan. Ikhlas. Itu aja. Lain-lain ntar beres.

Konsep Ilahi tentang Ilmu
Catatan, sebenarnya saya kayaknya bisa aja sih — dengan izin Allah — untuk terus-menerus menuangkan konsep, filosofi dan macem-macem teori sejauh yang bisa saya pahami dari khazanah ilmu Allah. Karena, mau gimanapun, filosofi dasar tentang ilmu pengetahuan ada di Al-Kahf:109

.. yaitu, apa yang kamu ketahui, analisa dan deduksi, .. sejatinya semua itu sekedar secuil ilmu yang berasal dari Allah Azza wa Jalla. Dari 99 Asmaul Husna-Nya, kamu bisa temui sifat Al-’Alim. Yang Maha Berilmu. Nah, hati manusia sebagai singgasana-Nya harus bersih dari sifat ke-aku-an, agar pancaran Cahaya Ilmu-Nya bisa mudah menerangi sifat dasar manusia yang zholuman jahula/amat-sangat-bodoh!
Hanya dengan kondisi pancaran Cahaya Ilahi yang menerangi lubuk hatimu yang paling dalam, dan memenuhi relung-relungnya dengan Cinta kepada-Nya dan kepada Nabi-Nya yang amat penyayang dan lemah lembut, maka sifat asalmu yang maha-bodoh itu bisa menyingkir sejenak dan akan tersingkap kepadamu rahasia berbagai hal. Sehingga dengan izinnya, kamu bisa melihat susunan konfigurasi alam semesta di tiap-tiap aspek pentingnya: ekonomi, matematika, akuntansi, ilmu komputer, fisika, kimia, biologi, kosmologi modern dan .. mana bisa saya berhenti menulis aspek-aspek ilmu tersebut, jika kalimat-kalimat-Nya tidak habis-habis ditulis meski semua lautan didunia dijadikan tinta, dan terus-menerus diisi dengan tinta sejumlah lautan itu juga.

Konsep pemahaman tentang ilmu ini demikian pentingnya. Jangan sampai kamu merasa sudah punya sejuta kubik pengetahuan, hanya karena mengikuti 1x Incubator Bisnis dan berhasil membangun Startup Financing ala ala dengan omzet sekian M misalnya.
Kemudian kamu mengira semua itu darimu. Kalau kamu sampai terlupa, kamu bisa memicingkan mata kiri-mu ke orang lain yang baru belajar tentang s*, cuman gara-gara orang itu ga pernah ngikutin program inkubator yang manapun. Atau karena ia sekedar punya konsepsi tentang valuash*t yang berbeda dengan yang dipahami kubu Kapitalis yang kamu ikuti dengan begitu santunnya. Hih, santun kok ke ide kapitalis. T*lol!
Ia menolak konsep valuash*t yang didasari perhitungan riba. Yaitu penggelembungan modal berkali-kali lipat dan pelemparan resiko investasi seed fundingnya ke masyarakat Indonesia yang awam, agar mereka cuan dan terserah setelah itu orang awam main saham dan rugi untuk kemudian lompat dari Lantai 8 atau Lantai 12. “Raurus, kuwi mung rak paham analisis teknikal lan fundamental, nek sejatine ki BUKALAPAK wong mundak rugi 5x. Seko Rp. 200M-an, saiki Rp. 1T. Hoho” HOHO, NDIYASMU!
At this point in time, I f-really hate this S-word. Make everyone so easy changing their LinkedIn title to CEO and pursue a rotten dream of valuash*t driven by hunger driven pack of wolves who proudly call themself Venture Capital. In reality? They are just a bunch of stinking greedy leech!!!
Punya masalah dengan statement saya di atas? Sini datangi rumah saya di Mbantul. Google Map: Remote Worker Indonesia. Kejauhan? WHATSAPP 081 2222 1975! Mau nuntut ke legal standing? SOMASI!
Sebagai tahap pertama mewujudkan Gold-Backed Syrkah Ecosystem, saya sudah mendaftarkan Remote Worker Indonesia ke Kemenkumham dengan nama Indonesia-nya menjadi PT. Pekerja Daring Indonesia. Kemudian saya tambahin kata-kata Perjuangan. PT. PDIP.

Kebetulan lagi akronim namanya sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dan karena logo PT saya sedang diurus untuk dibuat lomba mendesain logo-nya, sementara saya pakai logo di bawah. Anggap aja akronim PDI itu Pekerja Daring Indonesia. Tentunya nanti logo banteng dirubah — supaya ndak giliran saya yang disomasi Mbak Puan, hehe — Beres.
Berani?
Ya sini kalau berani: tiket urus sendiri.

Sedikit Refleksi Tentang Ujian Keilmuan
Jatuhnya Azazil menjadi Iblis yang terkutuk salah satunya adalah karena sifat ujubnya pada dirinya sendiri: yang menganggap bahwa hebatnya amal usahanya adalah karena dirinya sendiri, bukan semata-mata dari Allah. Dahulu kala Azazil ini mempunyai cahaya, kemuliaan dan ibadah yang menakjubkan malaikat, sampai banyak malaikat yang menjadi pasukannya, saat menumpas kekacauan Bumi oleh Bangsa Jin sebelum manusia keturunan Adam (kisah ini dari naskah Ibrani, yang oleh Rasulullah tidak dikatakan, “Ya”, dan juga tidak dikatakan, “Tidak”. Didiamkan. Artinya, take it with a grain of salt)
Namun kemudian sifat asli yang tersembunyi di dalam hati Azazil terbuka ketika Allah mengangkat sebagai pemimpin Bumi, makhluk baru yang berasal dari tanah lumpur yang hitam: Adam, dan menyuruh semua malaikat untuk bersujud kepada Adam. Iblis menolak dan penolakannya diabadikan di Qur’an:

Apapun reasoningmu (misal lebih dulu belajar s*, lebih tua, lebih kaya, lebih cantik jelita dan lain sebagainya), asalkan kamu sudah merasa lebih baik dari orang lain, .. yawdah kamu memiliki sifat Iblis.
Btw, Iblis itu ngelihat Allah dan malaikat-Nya lho ya. Jangan samakan itu dengan iman. Iman = ga liat, ta’at. Ga iman=liat/ga liat, ga ta’at. Itu aja konsepnya. Dan, camkan dalam-dalam hadits kesombongan ini:
Kesombongan itu adalah kain selendang-Ku dan kebesaran itu kain sarung-Ku. Barangsiapa melawan Aku pada salah satu dari keduanya, niscaya Aku melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.
Jadi, jangan merasa aman dari sifat iri dan ujub, dengan hanya sekedar merasa beriman dan sudah ikut banyak pengajian serta memiliki hafalan 1–2 hadits. Atau merasa bangga karena tahu tentang kisah Nu’aiman dan menilai orang yang kamu nilai bodoh ini sebagai Nu’aiman.
“Lha kamu menilai dirimu lebih mulia dari Nu’aiman jangan-jangan?”
Terkutuk sekali dirimu…
Ilmu yg ada di dunia manusia ini mungkin ga lebih berat dari tetesan air embun yang nempel di ujung kaki .. tardigrade.
